Telanjang Habis di Bawah Satelit

Monas Dari Udara (Ikonos)DUNIA sudah telanjang. Begitulah ungkapan pakar teknologi pengindraan jauh, Dr. Indroyono Soesilo. Ia lalu membuka komputernya, dan menunjukkan gambar pangkalan Angkatan Laut di Surabaya dari satelit milik Prancis Spot-5 dengan resolusi lima meter. Tampak pool galangan kapal PT PAL yang disandari beberapa kapal perang TNI Angkatan Laut.



Gambar-gambar di ''wilayah sensitif'' juga ada. Gambar Istana Negara yang diambil satelit milik swasta Amerika, Ikonos, dan Monumen Nasional menjelang dilangsungkan acara takbiran akbar yang dijepret dengan resolusi satu meter. Resolusi satu meter itu artinya, sebuah benda bisa dilihat jelas bila berukuran minimal satu meter persegi. Jadi, mobil kepresidenan yang sedang diparkir di istana bisa dilihat dari langit. Cuma dengan sekali klik, koordinatnya diketahui.
Dalam serangan Amerika ke Irak, tiga-empat bulan lalu, salah satu kunci keberhasilan bombardir agresor adalah tersedianya peta. Bom-bom pintar Amerika, dengan bimbingan satelit global positioning system, dari ketinggian ribuan meter, bisa tepat menghancurkan Istana Saddam Hussein.

Selama perang tersebut, kata Indroyono, ada tiga satelit sipil yang bisa memberi gambar bagus. Yakni: satelit Quickbird (yang resolusinya 70 cm), Ikonos (resolusi satu meter), dan Spot-5 (resolusi lima meter). Satelit ketiga milik Prancis, dua lainnya milik swasta Amerika Serikat.

Peta-peta digital itu kini dijajakan bebas di internet. Hasil jepretan Quickbird bisa dilongok di situs http://www.digitalglobe.com, Ikonos ada di http://www.spaceimaging.com, dan Spot dijajakan perusahaan swasta Prancis, Istar, http://www.istar.com.

Peta-peta itu memang dijual untuk tujuan damai. Misalnya perencanaan kota, pengendalian banjir, penambangan mineral, minyak bumi, pengawasan hutan, atau tata guna lahan pertanian. Istar lebih khusus menyediakan peta-peta itu untuk perencanaan jaringan telepon seluler.


Ikonos (M�la Encyklopedie Kosmonautiky)Menurut Sebastien Hermil, Manajer Regional Asia Pasifik Istar, saat ini ia baru punya tujuh pelanggan di Indonesia. Semuanya terkait urusan telepon seluler. Apakah militer Indonesia menggunakan data Istar? ''Untuk tujuan militer, saya tidak bisa bicara,'' katanya saat pameran IITELMIT, awal Mei lalu, di Jakarta.

Yang jelas, lanjutnya, semua orang bisa mendapat peta-peta Istar lewat internet. Di situsnya, Istar menjajakan peta 2.000 kota di lebih dari 100 negara. Resolusinya bervariasi, mulai 100 meter hingga 25 cm. Di situ dijajakan peta 30 kota besar, dari Banda Aceh, Manado, Bogor, sampai Madiun.

Harga yang ditawarkan Istar lumayan mahal. Peta Jakarta, misalnya, seluas 1.600 kilometer persegi dengan resolusi 20 meter, dijual seharga US$ 9.500 (sekitar Rp 80 juta). Harga lebih murah ditawarkan Ikonos. Untuk resolusi satu meter dijual US$ 4 per kilometer persegi. ''LandSat sekarang sedang banting harga,'' kata Indroyono kepada Eric Samantha dari GATRA. Gambar yang umurnya sudah dua tahun, dengan luas 180 kilometer persegi, dijual LandSat hanya US$ 50 (sekitar Rp 450.000).

Meski untuk tujuan damai, kemampuan satelit-satelit itu lebih dari cukup untuk keperluan militer. Untuk pertahanan dan keamanan, peta hasil satelit ini digunakan untuk empat hal. Pertama, surveyland, untuk mengetahui adanya gunung, lembah, sungai. Kedua, recognition, ini lebih detail lagi, untuk mengetahui ketinggian gunung dan kedalaman lembah.

Ketiga, detection, untuk mengetahui di lereng gunung itu ada sebuah kampung. Lalu di kampung itu ada rumah, jalan, sawah, jembatan, dan sebagainya. Terakhir untuk identification. Satelit jenis ini bisa mengetahui sawah itu ditanami padi, jagung, atau kacang panjang. Makin detail informasi yang dibutuhkan, makin tinggi resolusi yang dihasilkan satelit tersebut.

Foto Dubai Dari Satelit (Space Imaging)Pada 1990, menurut Indroyono, satelit-satelit sipil hanya mampu menyurvei daratan dan pengenalan lapangan. Namun, sekarang satelit sipil bisa dipakai untuk pengidentifikasian. ''Satelit sipil saja sudah bisa, bayangkan satelit mata-mata militer mereka,'' katanya.

Apakah ada cara untuk berlindung dari intaian satelit-satelit itu? ''Tidak. Dengan informasi satelit, Indonesia memang sudah telanjang,'' kata Rudolf Wennemar Matindas, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).

Bakosurtanal juga menjajakan peta Indonesia, baik berupa buku maupun lewat situs internet. Tapi, sebagai lembaga resmi pemerintah, Bakosurtanal lebih hati-hati memberikan foto daerah dan lapangan udara militer. ''Tidak semua kami kasih ke publik. Daerah tertentu bisa kami kamuflase menjadi kebun,'' kata Matindas.


Perusahaan swasta asing tentu tidak memiliki batasan serupa. Gambar-gambar istana Saddam Hussein, lokasi pembangkit nuklir Iran Busherh, hasil jepretan Quickbird dan Ikonos, bisa di-download di situs mereka.

''Kalau punya uang, tinggal klik dan download,'' kata Indroyono, insinyur teknik geologi dari ITB itu. Gambar detail kota-kota seluruh dunia akan sampai di komputer dalam waktu 24 jam. Dan tagihan ke kartu kredit datang satu bulan kemudian. Tak ada yang bisa melarang dan tak ada yang bisa melacak.

Tentara Indonesia bisa memiliki gambar hasil citra satelit Aceh dengan resolusi tinggi. Namun, mereka harus punya kartu kredit untuk membayar.

Sumber : gatra.com


Telanjang Habis di Bawah Satelit Telanjang Habis di Bawah Satelit Reviewed by GIS on 11:39:00 AM Rating: 5
Powered by Blogger.